Aku orang Samarinda. Kejadian ini terjadi waktu aku mengunjungi kakek
nenek di Jawa. Orangtuaku Jawa semua, jadi aku bisa bahasa Jawa dan pada
waktu itu tepatnya di Kediri Jawa Timur di desa Kandat (rumah nenek).
Di sana orang masak masih pake "luweng" sejenis tungku dari batu bata
yang pembakarannya pake kayu.
Nah itu kejadiannya waktu subuh, nenekku mau masak. Pas waktu itu
kebetulan minyak tanah yang buat bakar kayu habis, jadi aku disuruh
ambil blarak (daunnya pohon kelapa) supaya mudah dibakar kayunya. Di
Jawa itu orang masak subuh-subuh supaya bisa nyiapin bekal buat kakek
untuk ke sawah. Kira-kira jam 4 lebih lah setelah adzan subuh, aku
bangun disuruh nenek nyari blarak buat bakar kayunya itu.
Suasana masih agak gelap, aku bawa senter ke belakang rumah ambil
tumpukan blarak dan mulai ku tebasin dikit. Perasaanku mulai nggak enak,
sumpah sepiii bangett rasanya. Ku lihat sekelilingku nggak ada
siapa-siapa, hawa-hawa seperti ini belum pernah kurasakan. Tiba-tiba ada
suara criit criit seperti tikus kejepit, langsung pandanganku tertuju
pada pohon nangka nggak jauh dari tempatku berdiri.
Remang-remang memang ku lihat kayak ada yang bergoyang di dahannya, ku
perhatikan terus sambil tebas-tebasin blarak. "Bukan apa2x cuma angin"
di dalam hatiku. Nggak lama suara tersebut muncul lagi tapi bukan di
pohon nangka lagi, kali ini di pohon kopi, perasaanku jadi nggak karuan.
Ku amati pohon itu terus-terusan, dalam hatiku berfikir "Mungkin cuma
burung yang terbang kesana-kemari", tapi bulu kudukku mulai merinding
seperti ada angin dingin di belakangku.
Dari dapur nenek keluar manggil aku "Wis mari po dorong kok suwi eram di
ewangi po piye?" kata nenekku (Artinya sudah selesai apa belum, apa mau
di bantu?). Ku bilang "Nggak usah, dikit lagi", habis itu nenekku
masuk. Bunyi itu muncul lagi, kali ini agak beda kayak ketawa orang tapi
nggak serius gitu "srzi srzi khii". Aku kebingungan dari mana asal
suara itu, langsung pandanganku tertuju ke pohon nangka tadi, yang ku
kira burung ternyata kayak ada seseorang walau remang-remang. Dalam
batinku yakin itu adalah seorang nenek2x pakai jarik (kayak kebaya
gitu).
Dengan maksud hati mau negur tuh nenek aku berjalan mendekati nenek
tersebut sambil memberi salam "Nyaopo mbah kok subuh 2x nak mburitan
dewe" (artinya kenapa mbah kok subuh2x di kebon sendirian). Jarakku
masih agak jauh kira2x 50 meteran lah. Ku kira nenek tersebut budek
karena terdiam saja. Ndak lama simbahku yang di dapur keluar manggil aku
nanyain blaraknya "Kok suwi eram to le" (artinya kok lama amat).
Sewaktu aku berpaling melihat nenekku yang mangil, aku jawab "Wis mari
mbah" (sudah selesai mbah) dan ketika aku berpaling ke nenek2x yang ku
kira budek tadi ternyata ilang.
Seketika itu badanku serasa di siram air es dari kepala sampai kaki, dan
seketika itu juga aku lari kearah nenekku sambil teriak-teriak nangis
pula. Setelah sampai dapur aku cerita kejadian itu sama nenek dan
kakekku juga, mereka nggak percaya kejadian yang ku alami. Tapi aku
yakin waktu itu aku melihat seorang nenek berpakaian adat Jawa dengan
rambut yang terurai dan aku melihatnya dengan sangat jelas bukan
halusinasi. Sampai sekarang aku masih inget sosoknya yang nggak tau itu
apa.
Sekian. Maaf kalau ceritanya berbelit-belit atau ribet soalnya aku bukan penulis. Sekian trims di tunggu komennya ya sumeb dikutip dari: http://cerita-misteri.reunion.web.id/2012/02/hantu-nenek-jawa.html
Senin, 10 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Atas Komentar Anda!!!